Rabu, 07 April 2021

Mahasiswa Abdimas UTM menemukan Solusi Jamu Herbal yang Cocok dikonsumsi Semua Kalangan

| 0 Viewers
0
HaloDesa.com, Lamongan – Daya tahan tubuh yang kuat sangat berperan penting dalam melindungi tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Hal itu mengharuskan setiap individu untuk senantiasa menunjang daya tahan tubuhnya dengan berbagai alternatif, termasuk menerapkan pola hidup sehat seperti minum air putih dan tidur yang cukup, bahkan bisa dilakukan juga dengan mengonsumsi suplemen ataupun bahan-bahan herbal dari rempah tradisional.

Meskipun rempah tradisional belum terbukti secara ilmiah terkait daya tahan tubuh, namun pada hasilnya rempah menyimpan banyak khasiat untuk kesehatan. Dilansir dari m.cnnindonesia.com bahwa menurut ahli gizi klinik Saptawati Bardasono, mengonsumsi rempah tradisional dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Kantor Desa Pucangro / Foto: IG Desa Pucangro
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menjadi salah satu kabupaten dalam jangkauan sasaran program Pengabdian Masyarakat LPPM Universitas Trunojoyo Madura, termasuk Desa Pucangro. Desa yang berada di kecamatan Kalitengah dengan jumlah penduduk 3.080 orang tersebut mayoritas berprofesi petani, jadi bertani dan bercocok tanam sudah menjadi budaya mereka. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan bentuk fisik area Desa Pucangro dan sekitarnya, yang mana termasuk daerah persawahan sehingga terciptanya view kehijauan.

Desa Pucangro ini juga memiliki banyak potensi, diantaranya sektor ekonomi dan sektor pariwisata. Sektor ekonomi ditandai dengan adanya pasar tradisional milik desa, dimana pasar tersebut bukan hanya diperuntukkan bagi masyarakat Desa Pucangro saja, namun diperuntukkan untuk khalayak umum.

Jadi, pedagang dan pengunjung pasar berasal dari dalam dan luar Desa Pucangro. Potensi sektor pariwisata yang dimasksud disini yaitu adanya lahan berupa “Telaga Kidul”, dimana tempat tersebut dicanangkan akan dijadikan sebagai wisata kolam renang.
Potret gapura masuk Desa Pucangro / Foto: IG Desa Pucangro
Pemerintah desa lebih memilih menjadikannya kolam renang daripada hanya mengedepankan spot foto alami dikarenakan melihat lokasi desa ini bukan termasuk daerah pegunungan, jadi ketika disandingkan dengan wisatawisata alam yang berada dipegunungan, akan kalah pengunjung sekaligus melihat kebiasaan masarakat sekitar yang bisa dinilai sampai ada penjadwalan tersendiri untuk kegiatan renang dikota sebelah. Hal tersebut yang menjadikan pemerintah desa lebih fokus mengembangkan Telaga Kidul menjadi wisata kolam renang.

Sektor pariwisata tersebut sejatinya juga akan menjadi penyumbang sektor ekonomi bagi masyarakat Desa Pucangro. Melihat beberapa potensi tersebut sekaligus sudah mulai diaktifkannya masa new normal akibat pandemi COVID-19 yang mengharuskan semua pihak harus tetap produktif tanpa mengacuhkan protokol kesehatan, adanya produksi produk lokal akan sangat menguntungkan juga bagi masyarakat Desa Pucangro, dimana produk lokal tersebut dapat diperjualbelikan di pasar tradisionalnya sekaligus ketika beberapa tahun kedepan proyek pariwisata terlaksana, maka dapat diperjualbelikan juga pada lokasi wisata tersebut.

Selain itu, agar masyarakat Desa Pucangro memiliki pemahaman lebih terkait manfaat rempah-rempah tradisional bagi kesehatan terutama dalam rangka menjaga daya tahan tubuh untuk mencegah terserangnya virus COVID-19.

Harapannya, masyarakat bukan hanya mengonsumsi secara pribadi, namun mampu merealisasikan hingga tahap pengolahan rempah-rempah yang dapat dimanfaatkan sehingga memiliki value added lebih dan menghasilkan output berupa produk unggulan desa.

Bermula dengan harapan itu, mahasiswa abdimas UTM memiliki gagasan untuk membuat sebuah produk jamu tradisional instan dengan memiliki desain kemasan yang menarik dan rasa yang manis sekaligus memiliki kandungan atau manfaat bagi kesehatan ditengah pandemi COVID-19 saat ini, sehingga dapat dikonsumsi semua kalangan.

Pada umunya, pada usia remaja enggan meminum minuman jamu tradisional seperti itu. Dengan adanya peluncuran produk ini, diharapkan kalangan remaja juga terbuka mindset nya terkait jamu tradisional, bahwa tidak selamanya jamu memiliki rasa pahit dan tidak enak.

Produk ini diluncurkan dengan sebutan Serba-Serbi Herbal. Dari namanya sudah terlihat bahwa komposisi bahan yang terkandung berasal dari bahan-bahan herbal tanpa pengawet apapun. Komposisi nya disini ada kunyit, asam, jahe, dan gula pasir.
Produk serba serbi herbal / Dok: mahasiswa abdimas UTM
Bersama Kades Pucangro / Dok: mahasiswa abdimas UTM
Tahap produksi dilakukan dengan kerjasama antara mahasiswa abdimas UTM dengan organisasi Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (PR IPPNU) sekaligus ibu PKK Desa Pucangro. Setelah tahap pengemasan, produk tersebut siap untuk didistribusikan ke masyarakat Desa Pucangro. Pemerintah Desa Pucangro sangat mendukung terkait pengembangan produk dimasa mendatang, baik pengembangan dalam mendaftarkan di BPOM, sertifikasi halal MUI, dsb.

Penulis : Siti Masruroh
Instagram : @sitimasruroh459
Kelompok : 93
DPL : Allyvia Camalia, S.I. Kom.,M.I.Kom

#KKNUTMCOVID19