Selasa, 24 Agustus 2021

Mengolah Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Menjadi Jamu Tradisonal JATM dan Kunyit Asam , Pengabdian Masyarakat LPPM UTM

| 0 Viewers
0
HaloDesa.com, Trenggalek - Masyarakat Desa Salamwates, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur banyak menanam tanaman obat keluarga di sekitar halaman dan pot pekarangan rumah masing- masing. Sejak zaman dahulu TOGA dipercaya sebagai tanaman yang berkhasiat menyembukan berbagai  jenis penyakit tertentu.

Kebanyakan masyarakat memanfaatkan tanaman tersebut sebagai bumbu dapur rempah-rempah penyedap masakan, padahal TOGA juga sangat bermanfaat sebagai jamu yang menyehatkan. Sehingga memberi nilai tambah pada tanaman tersebut.

Melalui program kerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura (LPPM-UTM), dengan Dosen Pembimbing Lapangan Agung Setyawan, S.Pd.,M.Pd, mahasiswi abdimas (pengabdian masyarakat) ini berinisiatif memanfaatkan tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi olahan jamu tradisonal JATM (jahe, teh, mint) dan kunyit asam.

Tarwiyatin, mahasiswi abdimas UTM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen melihat manfaat jamu tersebut yang sangat banyak bagi kesehatan, terutama dalam menjaga daya tahan tubuh, terlebih di tengah pandemi covid-19 seperti sekarang.

Selain  khasiat dan manfaatnya yang banyak, untuk merawat tanaman obat keluarga sangat mudah dilakukan, serta tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Oleh sebab itu toga sering ditanam  sebagaian besar masyarakat Desa Salamwates untuk persediaan bahan masakan maupun untuk dijual.

Olahan tanaman obat keluarga 

  1. JATM (Jahe, Teh, Mint). Jahe  merupakan salah satu  rempah yang banyak digunakan sebagai  tambahan rasa makanan dan berbagai khasiat untuk kesehatan. Selain rasanya yang agak pedas, segar, enak, minuman ini cocok diminum saat musim dingin. Manfaatnya dapat mengangatkan tubuh, meredakan perut kembung, mual, memperbaiki sirkulasi darah, mengatasi masalah pernafasan, meredakan stres, memperkuat sistem kekebalan tubuh, Manfaat teh dapat menurunkan resiko diabetes, menurunkan resiko kanker, meningkatkan pembakaran lemak, meningkatkan metabolisme tubuh. sedangkan manfaat daun mint untuk meredakan pilek dan flu, menyegarkan bau mulut,  meningkatkan fungsi otak, serta meredakan ganguan pencernaan.
    Menanam dan memetik daun mint / Dok: Tarwiyatin
    Bahan-bahan : 500 gram Jahe, 1 kantong Teh, 2 Jumput Daunt mint, ¼ gula Merah, 2  liter air, ½ sdt  garam. Cara Membuat : Bersikan jahe, daun mint, setelah itu parut jahe. Selanjutnya rebus Semua bahan sampai mendidih. Setelah mendidih celupkan 1 kantong teh. Terakhir angkat dan sajikan.
    bahan-bahan JATM / Dok: Tarwiyatin
  2. Kunyit asam. Memiliki rasa yang segar  punya banyak manfaat bagi keseatan. Kunyit dapat membantu  membersikan infeksi dan radang di dalam tubuh, mengandung senyawa kurkumin  sebagai pereda nyeri alami  dan memiliki antioksidan yang tinggi. Sedangkan  asam  jawa  mengandung tanin, saponin, alkaloid, sesquiterpenes, dan phlobotamin. Bahan-bahan : 500 gram  kunyit (cuci), 200  gram jahe, 5 sdm  Madu, 500 gram  asam Jawa, 2 liter air, ½ sdt garam. Cara Membuat : Bersikan  kunyit dan  jahe, lalu  di potong kecil –kecil. Selanjutnya rebus kunyit, jahe, asam, garam (sambil diaduk). Setela mendidih, angkat dan dinginkan. Tambahkan madu 5 sdm atau sesuai selera. Sajikan.

    bahan dan cara membuat kunyit asam / Dok: Tarwiyatin
    Membagikan jamu JATM dan kunyit asam ke warga Desa Salamwates / Dok: Tarwiyatin
Tarwiyatin berharap kegiatan  ini menjadi motivasi dan inspirasi bagi masyarakat  Desa Salamwates  dan sekitarnya untuk memanfaatkan tanaman obat keluarga ( TOGA) dan membiasakan diri mengonsumsi jamu dan mengolhanya sendiri di rumah untuk menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi covid-19 seperti saat ini.