Senin, 05 Oktober 2020

Tingkatkan Kesejahteraan di Era Pandemi, Pengrajin Menerima Pelatihan Membuat Media Edukatif Ramah Lingkungan

| 0 Viewers
0

Pengembangan usaha permainan edukatif di Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat dengan masuknya media edukatif impor dari negara lain. Termasuk halnya usaha kerajinan mainan berbahan kayu yang dikelola oleh Bapak Mansur, yang berlokasi di Gang Garuda RT 1/RW 2 Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Selain harus bersaing dengan produk asing, usaha mainan kayu ini juga bersaing dengan produk dalam negeri. Selama ini Pak Mansur  hanya memproduksi truk mainan kayu sebagai produk utama media edukatif. Pesanan tersebut berdasarkan permintaan konsumen dengan memanfaatkan bahan-bahan dari limbah industri kayu. Rendahnya alat dan teknologi yang digunakan dalam proses produksi berdampak pada performance dan daya saing produk yang rendah serta preferensi negatif konsumen terhadap produk.

Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk dapat mengembangkan usaha pembuatan mainan edukatif, sehingga dapat memenuhi kebutuhan mainan edukatif sehingga sekaligus meningkatkan pendapatan. Oleh karena itu Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Trunojoyo dengan Pendanaan dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, menggandeng Pak Mansur untuk dijadikan mitra PKM dengan melakukan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan perluasan pemasaraan, yang dilakukan selama September 2020. 

Pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan produksi yang diawali pemberian bantuan peralatan untuk menunjang pembuatan produk. Peralatan yang digunakan selama ini masih konvensional dengan tenaga manusia, sehingga dengan adanya bantuan alat yang lebih canggih seperti circular saw, jig saw, dan mesin amplas, diharapkan akan mempercepat proses produksi. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas perajin, ungkap Wiwin dosen Prodi Pendidikan IPA UTM.

Setelah pemberian alat, tahap selanjutnya adalah pelatihan cara penggunaan alat.  Tujuan jangka pendek adalah  diharapkan dapat melakukan diversifikasi produk sehingga tidak hanya miniatur mobil saja yang dibuat tetapi mainan edukatif yang lainnya. 

Pelatihan selanjutnya berupa upaya memperluas pemasaran dengan media e-commerce melalui fitur online shop. Pak Mansur dibuatkan akun di salah satu paltform online shop dengan akun masyurtoys.singosari. Sebab selama ini penjualan hanya dilakukan secara konvensional, dengan menjajakan dagangan di pasar ataupun pinggir jalan. Terlebih dengan situasi pandemi saat ini, tidak memungkinkan untuk menjual secara langsung ke masyarakat. E-commerce dapat memperluas penjualan sehingga tidak hanya dijual secara konvensional, hal ini tentu dapat meningkatkan kesejahteraan perajin, ujar Lilis dari prodi Ekonomi Syari’ah.

Beberepa contoh produk dari Pak Mansur :