Senin, 03 Januari 2022

Mahasiswa Abdimas UTM Membuat Pakan Ternak dari Limbah Pertanian

| 0 Viewers
0

HaloDesa.com, Mojokerto - Mahasiswa semester 6 dari beberapa fakultas di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sedang menjalankan KKN Tematik (KKN-T). KKN-T yang dipanitiai oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) ini dilaksanakan selama 2 bulan, mulai dari tanggal 21 mei 2021 hingga 17 Juli 2021. 

Kegiatan yang diikuti oleh 1.697 mahasiswa ini terbagi dalam 124 kelompok. KKN T pada tahun ini bertemakan “Bangkit di Masa Pandemi”. Dibawah bimbingan Bapak Hilmi Buyung Aulia Safrizal selaku Dosen Pembimbing Lapangan, kelompok 45 KKN-T melaksanakan KKN di Desa Kupang, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Firman Amanda dan Galang Adi Pratama merupakan salah satu anggota dari KKN-T 45. Mereka melakukan inovasi dengan “Membuat pakan ternak silase dari limbah pertanian”.

Proses pembuatan pakan ternak silase / Foto: Firman Amanda

Pemanfaatan limbah sebagai pakan ternak

Keduannya memiliki ide setelah melakukan observasi pada beberapa dusun di Desa Kupang. Kebetulan di sana banyak para peternak sapi dan juga limbah pertanian, sehingga Firman dan Galang berpikir untuk memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan ternak. 


Jenis limbah pertanian tersebut adalah jerami padi dan jerami jagung. Dengan membuat silase yang bahan dasarnya jerami padi dengan menambahkan bekatul, mikrobia / EM4 dan molasses, sehingga berguna untuk membantu menaikkan kadar protein bahan pakan, meningkatkan konsumsi pakan dan merangsang nafsu makan ternak.

Foto bersama setelah kegiatan / Foto: Firman Amanda

Bahan yang digunakan yakni Jerami, bekatul (10% dari jerami), molases 500 ml, EM4 20 ml (2 tutup botol), air secukupnya. Sementara alat yang dipakai antara lain : timbangan, ember, drum plastik untuk silo atau kantong plastik, alas plastik. 


Penyuluhan dilakukan di Dusun Warugunung Tengah. Selain penyuluhan, juga diadakan diskusi dan praktek, sehingga tercipta komunikasi dua arah, dan pembahasan dapat tersampaikan secara optimal. Warga masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan ini, terlihat dari forum diskusi yang semakin hidup ketika penyuluhan berlangsung. (ASN/FA/GAP)