Jumat, 22 November 2024

Tradisi Mengaji dan Pelestarian Budaya di Masyarakat Taneyan Lanjhang

| 0 Viewers
0

Pamekasan - Penanaman bimbingan Aqidah dan akhlak sejak dini merupakan salah satu contoh unik merupakan salah satu contoh unik dari masyarakat madura mempertahankan nilai-nilai budayanya tanpa mengorbankan aspek modernitas. Di Taneyan Lanjhang, Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, keluarga menjadi pondasi utama dalam menanamkan nilai-nilai keislaman, di mana pendidikan aqidah dan akhlak dimulai dari lingkungan rumah. 

Keluarga tidak hanya mengajarkan agama secara teoritis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai sopan santun dalam berkomunikasi melalui penggunaan bahasa Madura halus, seperti kata "engghi" dan "bhunten", yang bahkan digunakan oleh anak-anak dalam interaksi sehari-hari dengan teman sebaya.


Kegiatan mengaji biasanya di lakukan setelah sholat maghrib dan subuh.dalam suasana yang khusyu’,anak -anak berkumpul di mushola babun ghofuro untuk belajar membaca al-qur’an biasanya kegiatan ino di pandu oleh Bapak Mohammad Kifli, yang menjadi rujukan dalam hal keagamaan.


Selain belajar membaca al qur’an langar atau musholla juga memegang peranan penting dalam dalam proses bimbingan ini.di tempat -tempat ibadah tersebut,anak anak berbagai ilmuagama,mulai dari pengenalan aqidah dasar seperti sifat -sifat bagi allah