Sekolah Dasar Negeri (SDN) Grujugan, Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur menghadapi masalah dalam pembelajaran membaca pada siswa kelas 1. Berdasarkan Informasi yang ditemukan sekitar 70 persen siswa mengalami kesulitan membaca permulaan. Kesulitan tersebut mencakup pengenalan huruf, merangkai kata, dan pemahaman teks. Guru dan peneliti bekerja sama melakukan observasi dan tes untuk mengidentifikasi masalah ini.
Mamluatur Rohmah dan Agung Setyawan Menunjukkan bahwa faktor internal seperti kemampuan kognitif dan perhatian menjadi penyebab utama. Selain itu, kondisi keluarga yang kurang mendukung turut mempengaruhi kemampuan membaca siswa. Beberapa siswa mengalami kesulitan mengenali huruf yang mirip, seperti huruf "b" dan "d", serta merangkai huruf menjadi kata.
Untuk mengatasi masalah ini, guru di SDN Grujugan mulai menerapkan metode interaktif, seperti permainan huruf dan latihan fonetik. Selain itu, siswa diberi latihan membaca dalam kelompok kecil dengan bimbingan langsung dari guru. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kelancaran membaca dan kepercayaan diri siswa.
Lingkungan belajar yang kondusif juga sangat penting. Guru menciptakan suasana kelas yang menarik dengan aturan yang jelas agar siswa dapat fokus. Dengan dukungan dari guru, orang tua, dan lingkungan, diharapkan siswa dapat mengatasi kesulitan membaca dan meningkatkan prestasi mereka di masa depan.
Penulis : Mamluatur Rohmah
